“Firasat” Al-Fatih Santri Selamat: Mimpi Gedung Roboh

SEMPAT ENGGAN KEMBALI SEBELUM MUSIBAH MUSHALLA AMBRUK

​SIDOARJO – Santri Pondok Pesantren Al-Khazini, Buduran, Sidoarjo, yang selamat dari musibah robohnya mushalla, Al-Fatih Cakra Buana (14), ternyata sempat menunjukkan keengganan untuk kembali ke pondok sebelum musibah terjadi. Santri asal Bangkalan ini bahkan disebut sempat bermimpi tentang gedung roboh.

​Kisah “firasat” yang menyelimuti keselamatan Al-Fatih ini disampaikan oleh ayahnya, Abdul Hanan, dalam wawancara dengan salah satu media online. ​Abdul Hanan mengungkapkan bahwa putranya sempat tidak mau kembali ke pondok karena mengalami mimpi adanya gedung roboh.

​”Sebelum kejadian, dia sempat mimpi juga lihat gedung runtuh,” ujar Abdul Hanan, mengutip keterangan Al-Fatih.

​Al-Fatih sebenarnya meminta untuk kembali ke pondok pada hari Rabu. Namun, karena harus mengurus perpanjangan surat izin, ia baru dikembalikan ke pondok pada hari Sabtu, tepat dua hari sebelum musibah robohnya musala terjadi pada Senin sore (29/9/2025).

​Selamat Usai Tertidur di Musala
​Al-Fatih, yang kini masih dalam masa pemulihan, adalah salah satu santri yang ditemukan selamat setelah terjebak di bawah reruntuhan mushalla selama tiga hari. Ia ditemukan pada hari Kamis (2/10/2025).

​Saat kejadian, ia mengaku sudah berada di musala menunggu waktu salat Asar, namun kemudian tertidur. Ia sempat terbangun karena suara gemuruh, dan berusaha lari sebelum kemudian pingsan tertimpa reruntuhan.

​”Aku tanya apa sudah bisa keluar. (Lalu) keluarnya itu kayak merangkak, sedikit-sedikit,” cerita Al-Fatih saat ditemui di rumah sakit.

​Menurut keterangan ayahnya, Abdul Hanan tak henti memanjatkan syukur dan menyebut keselamatan Al-Fatih sebagai keajaiban. Sang ayah juga menyampaikan bahwa saat terjebak di reruntuhan, Al-Fatih sempat bermimpi minum air yang terasa seperti asli.

​Kisah Al-Fatih menambah deretan cerita haru dan kesaksian dari para korban selamat dalam peristiwa robohnya musala Pondok Pesantren Al-Khazini, yang menjadi perhatian publik dan meninggalkan duka mendalam.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *