Dianggap Lecehkan Pesantren, KH. Anwar Zahid Minta Ijin Trans 7 Dicabut

Redaksi – Ulama kondang dan pengasuh Pondok Pesantren Sabilun Najah Bojonegoro, KH. Anwar Zahid, melayangkan tuntutan keras terhadap stasiun televisi Trans 7. Hal ini menyusul penayangan konten siaran di Trans 7 yang dinilai merendahkan tradisi pondok pesantren dan secara spesifik melecehkan Pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, KH. Anwar Mansur.

​Dalam sebuah video yang beredar luas di media sosial, pendakwah yang dikenal dengan gaya humorisnya itu menegaskan bahwa permintaan maaf dari pihak Trans 7 tidaklah cukup. KH. Anwar Zahid secara lantang menuntut agar izin siaran Trans 7 dicabut. ​”Ucapan maaf tidak cukup bagi Trans 7, tapi boikot kalau bisa cabut izinnya,” tegas KH. Anwar Zahid.

​Beliau menjelaskan bahwa dampak dari konten tersebut sangat serius karena telah menyentuh kehormatan salah satu ulama sepuh dan pesantren besar di Indonesia. Sebagai alternatif atau langkah pelengkap, KH. Anwar Zahid juga menyarankan agar manajemen Trans 7 melakukan silaturahmi (sowan) langsung ke dalem (kediaman) KH. Anwar Mansur di Pondok Pesantren Lirboyo sebagai bentuk tanggung jawab dan penghormatan.

​Kasus ini mencuat setelah tayangan program Trans 7 dianggap menyinggung dan merendahkan Ponpes Lirboyo dan Pengasuhnya, memicu kecaman luas dari berbagai kalangan, terutama para santri dan alumni, serta memunculkan seruan boikot di media sosial.

Pihak Trans 7 sendiri telah menyampaikan permintaan maaf secara resmi, namun tuntutan dari KH. Anwar Zahid dan berbagai pihak lain menunjukkan bahwa persoalan ini dinilai jauh lebih serius dari sekadar kelalaian penayangan./red

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *